CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PELACUR PART2

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PELACUR PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PELACUR PART2, Hasrat-Bispak33 Bagaimana tidak, 5 bulan lalu, sewaktu dia lagi menanti anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan sebuah sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyong maka dia gak dapat menentang di saat dibawa ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditempatkan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo sudah tidak aneh dengan area penyidikan. Dia beberapa kali harus duduk di dalam ruang sesuai itu, berunding untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tapi ini kali permohonan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia justru belum mengenali siapa interogatornya ini kali. Suara pria itu demikian dalam, bahkan juga dia lantas mengaku kalaupun dia jadi menempatkan hormat ke orang itu.

"Margo, waktu ini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu selaku permulaan. Margo yang rata-rata gak sabaran serta berani menentang saat ini pilih mengkaji.

"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya ingin, kau lihat dia… Kau serta anak buahmu bisa pakai ia menjadi layanan uang keamanan seperti yang umum kau melakukannya. "

Embusan cerutu cuba mengenai paras Margo. Orang ini bagus, pikirkan Margo… dia bersua musuh yang jauh semakin kuat ketimbang dirinya sendiri.

"Anak buahku akan juga kerap hadir seperti biasanya, mengharap jumlah darimu… dan kamu dapat antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya pengen wanita itu dijarah bekerja keras… kau harus mengatur sampai tamunya semakin lebih sebagian dari tempat lainnya, meskipun sebetulnya tiada kontribusimu juga ia sudah dipastikan bakal menjadi diva di sana… Sebarkan informasi, sebarkan perihal dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya berkemauan kuat untuk bertanya… "Mengapa kau mau merusak wanita itu demikian rupa… apa kelirunya pada kamu?"

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PELACUR PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya mau merusak dirinya sendiri, sampai jika waktunya udah tiba… dia dapat taat sepenuhnya pada diriku… Tapi, seblum dia mendapati status yang terhormat di telapak kakiku… dia mesti rasakan apakah itu namanya neraka dunia, apa yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo takut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan bikin Margo kembali pada alam sadarnya. Dia ambil HP itu serta terheran…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Jalankan…"

Mira memandang bila Margo menjadi pucat seusai terima telpon itu… serta Mira belum sempat lihat Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menangkal gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengen urus Sani, kau bisa turut tonton ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simple itu, tetapi hatinya sedikit bahagia sebab dia dapat mengompori Margo buat membinasakan Sani. Dia tidak akan perduli dengan Margo yang sekarang terduduk pucat.

Perbincangan barusan bikin Margo benar-benar takut. Lelaki itu serius iblis…

"Margo… tentulah saat ini Mira telah memberinya badannya kepadamu sebagai bayaran buat merusak Sani…" kata lelaki itu, yang membuat Margo termenung.

Bagaimana dia dapat mengetahui?

"Kau dapat mengerjakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, mengajak ke-10 panglima areamu… silahkan siksa Sani, cabuli berusaha keras, namun jangan sempat ia mati… Kau bisa mengajak Mira, supaya ia ikut juga menganiaya Sani untuk melepaskan marahnya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang lagi berbelanja sayur, cuman kenakan tank kampiun dan celana pendek, tidak sangat memerhatikan Mira yang ada dekatinya. Dia memandang wanita itu persis seperti dirinya… cuman tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bersikap ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuma tersenyum simpul, dia lagi tak mau berbasa-basi. Sampai sebetulnya dia sendiri tidak memiliki banyak kawan di Kalirotan. Dia lebih menjadi tertutup dalam hubungan. Yang dia ingin kerjakan sekedar buka pahanya lebar-lebar, dan membebaskan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya dengan maksimum.

"Sani… saya pengin meminta bantuan sesaat, saya pengen mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… wajar banyak yg menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas mau sekali menampik, akan tetapi Mira menangkap lengannya dan menariknya ke arah tempat yang rada sepi sebelumnya menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali ikuti cara Mira ke gang yang ia mengetahui adalah sisi terkejam di Kalirotan, serta tidaklah ada satu juga PSK yang cukup normal untuk menawarkan diri pada tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka dari itu Sani tersungkur jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Saat si gadis bangun, dia bisa dengar bila pintu ada berada di belakangnya ditutup. Buat sesaat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu bikin si gadis mengerjap sebab silau. Dan di saat dia bisa mendapatkan kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira setelah itu mengambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Pukulan keras si pelacur yang gak dikira oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira bikin Sani terjengkang. Mira yang seperti kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira menempati perut Sani, dan dengan serampangan memukuli muka Sani, menjambak rambut gadis itu, dan menubrukkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berencana membidik muka Sani tinggalkan sisa di paras mulus si eks polwan. Semula Sani memutuskan pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Akan tetapi instingnya untuk tetap bertahan kembali ada. Demikian memperoleh kemungkinan, Sani lekas memberinya perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Beberapa lelaki ketawa berbuat kurang sopan, ya… terkecuali Margo…Ia melihat tipe perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. khususnya Sani, pelacur yang paling jadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… type berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Jadi lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani saat ini tidak lagi berhadapan ibarat seorang polwan. Dia sekarang cuma bertanding menurut insting survival… dan ini cukup mengagetkan Margo, yang menghendaki bila pelacur yang paling menjadi perhatian ini punyai ketrampilan bertanding yang dapat bikin si perwira terlena. Akan tetapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang terhidang, terang kelihatan bila Mira mulai kerepotan. Sani sendiri mulai terlihat kembali pada gaya berhadapannya yang dahulu.

Margo berikan pertanda ke seoang anak buahnya yang dengan cepat menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta merintih kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang cedera oleh tonjokan Sani, mengatur rambutnya yang kusut sembari dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk paras Sani, mengakibatkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores muka Sani sampai tinggalkan goresan membujur dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis menyaksikan paras Sani yang udah dibikinnya cacad itu. Tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga sampai muntah serta megap-megap. Mira menggebuk mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang lekas jatuh terduduk, dan Mira memberi sepakan keras ke rusuk si gadis, mengakibatkan Sani terjengkang dan ringkuk kesakitan.

"Mira! Cukup!" nada Margo yang keras menyudahi cara Mira.

Rupanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira melihat Sani yang mengesah meredam sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Dan Mira mengambil langkah maju.

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PELACUR PART2

Saat ini Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia memerintah lima panglimanya buat berikan pelajaran di Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan baju. Tetapi sekarang dia harus memikir dianya sendiri sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dianya bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, akan tetapi sebuah kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati instruksi yang digenggam Margo, belati dengan baja opsi yang paling cemerlang. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah menarik tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, juga menjilatinya… Serta terlebih lubang cantik yang seolah tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang mendapat kepuasan mirip, baik dari istri syah mereka ataupun pelacur yang lain memutuskan gak melepaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat rasakan baja itu mengusung bahan celana pendeknya, dan bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, pertanda kalaupun sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik dan membuat selangkangan eloknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan masih ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu tidak sesuai dengan kuatnya baja belati, sampai dengan sejumlah pergerakan saja badannya terpasang bebas didepan lelaki bajingan yang terus memberlakukan beberapa buruh sex komersil bagaikan onggokan daging pemuas gairah. Sani masih telungkup di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar cuma karena berbentuk susunan laporkan semen tiada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih sebab tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyediakan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibuat dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Serta jeritannya tambah kuat di saat Margo memerintah anak buahnya buat membalik badannya, lalu tanpa belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan serta pekikan meminta ampun Sani sekalipun gak digubris oleh Margo yang seolah membebaskan keberangan yang ditahannya sekian lama ini. Waktu lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cedera sikatan kepala sabuk, beberapa bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut didepan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan sesenang hati menusukkan penisnya ke vagina Sani yang bengep karena sikatan sabuk yang berulang-ulang di situ. Sani cuman dapat menggelinjang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membikin si gadis mendesis karena keringat si kepala preman bikin perih bilur serta cedera di badannya. Sani cuma menggeletar membatasi perih saat selanjutnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belumlah juga usai sewaktu ke-10 anak buahnya selekasnya masuk Sani yang cuma dapat mengesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergerak menjurus figure badan di pojok lain gudang itu. Pribadi Mira yang paling mengiris hati. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, sejumlah giginya tanggal, lengannya tampak patah dan dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya benar-benar kejam… akan tetapi itu butuh. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih yang bernafas meski cuman adakalanya.

"Saya telah molorangmu, Mira… namun kamu menantang aku…." ucapnya sekalian bangun, menarik samping kaki Mira ke arah pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira bagaikan menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PELACUR PART2

Margo membawa badan kurang kuat Mira…

"Tonton baik, Mira… Ini hukuman untukmu," ucapnya sekalian buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak memandang isi kandang yang dapat menyimpan 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terperanjat sebab paparan matahari membikin Mira takut, Ya… hukumannya baru-baru ini dimulai… dengan badan sesuai itu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah sewaktu badannya diangkat Margo serta disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, tapi dia tidak bisa bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat merasai kesakitan tanpa ada sanggup lakukan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang lagi melakukan Sani. Dua penis anak buahnya tengah membantai anus si gadis secara bertepatan, sementara mulut si gadis diminta mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis tidak lebih bagus nasibnya… seseorang anak buahnya tengah menyabet vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan amat kasar. Margo menyaksikan mengarah kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seperti pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri didepan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan di belakang kepala. Margo tersenyum senang menyaksikan mimik muka banyak kepercayaannya yang gak kenal takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya sebelumnya sebutir peluru yang tembus dahinya bikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi deskripsi paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima daerah yang gak lama  ikuti tapak jejak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi group yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendatangi figur yang kembalikan pistol yang barusan mencabut nyawa Margo ke sarungnya.

"Posisi telah ditangkap, semuanya teror telah dinetralisir, laporan usai"

Lelaki itu menggangguk serta pasukan barusan selekasnya keluar gudang. Lelaki itu dekati figure badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya bercakap lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit dan terasa jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, dan samar-samar dia lihat kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas bagaikan hotel bintang lima. Perawat silih berpindah menjaga badannya, mengembalikan seluruh cidera. Semua serta banyak dokter mengusahakan dengan segenap tenaga untuk kembalikan situasi Sani seperti yang telah lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Di saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit dan menyaksikan refleksi dirinya sendiri di cermin, dia terpesona. Tiada satu cacat lantas yang gak diperbarui, sampai sejumlah bekas cidera di badannya baru terlihat kalaupun jadi perhatian dari amat dekat. Selanjutnya, dokter yang menjaganya hadir serta bercakap,

"Selamat Nona, secepatnya anda sudah bisa pulang."

Sani kembali terdiam… Ke mana dia bakal pulang? Dengan lemas Sani makan makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Serta tidak tahu kenapa dia terasa begitu letih…. benar-benar sangat letih…

"Dipan ini jadi bertambah empuk", batin Sani sembari buka matanya…

Dan Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, lekas jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sembari merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Lelaki itu pada akhirnya tiba jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis sendu, tangis berbahagia….

Setahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi lagi melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang serahkan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, tentang penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tetapi saat ini sudah jadi kebun penghasilan dianya, dengan hasil sangatlah memberi kepuasan.

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PELACUR PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia beberapa client sekarang jadi kepunyaannya, hingga ia kian dahsyat dalam berkuasa dibalik monitor biarpun ia saat ini sudah pensiun. Tidak kenapa akhiri profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak menggapai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang kapan waktu, karena semuanya kartu berada di tangannya. Tahun silam Ryoko divonis mudah, cuman satu tahun penjara. Benar-benar tersebut hukuman maksimum buat mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, maksimum 15 tahun, akan tetapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis gugatan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang menjelaskan jika ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko sudah menempuh waktu hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama