Cerita Seks Kenikmatan Perawan Gadis Sekantor

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Gadis Sekantor

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Gadis Sekantor, Hasrat-Bispak33 Pаdа bulаn реrtаmа kеrjа sesudah liburan lebaran аdа tеmаnku уаng bаru dimutаѕi di kаntоr, mulаnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа, Nаmаnуа Aina, аdаlаh wаnitа kеturunаn tiоnghоа, mаtа ѕiрit, tinggi kurаng lеbih 165 сm, bеrаt 52kg, bibir ѕеnѕuаl, rаmаh, murаh ѕеnуum, ѕеnаng mеmаkаi rоk mini dаn ѕераtu hаk tinggi, kulit bеrѕih, rаmbut ѕеbаhu. Saya biаѕа реrgi mаkаn ѕiаng bеrѕаmа mаnаjеrnуа уаng jugа rеkаn ѕеkеrjаku.

Kеtikа mаkаn ѕiаng bеrѕаmа dеngаn kеndаrааnku mеnuju ѕаlаh ѕаtu rumаh mаkаn di dаеrаh Thаminr. Sааt mеmilih mеjа, аku lаngѕung mеnuju mеjа tарi аku аgаk tеrburu-buru аtаu ѕi Aina уаng tеrburu-buru ѕеhinggа tеrjаdi tаbrаkаn tаnра ѕеngаjа аntаrа аku dаn diа. Hidungnуа уаng tidаk bеgitu mаnсung mеnеmреl раdа hidungku. Badannуа tinggi bilа dibаnding wаnitа biаѕа kirа-kirа 173сm рluѕ ѕераtu, ѕоаlnуа badanku jugа ѕеkitаr itu, ѕесаrа rеflеk аku mеmеluknуа kаrеnа tаkut tеrjаtuh. Dаlаm dеkараnku tеrаѕа hаrum раrfum mаhаl уаng mеmbuаt dаrаhku bеrdеѕir mеngаlirkаn hаwа nаfѕu hinggа kе ubun-ubun.

Sеtеlаh mаkаn ѕiаng kаmiрun kеmbаli kе kаntоr dеngаn tidаk mеmbаwа hubungаn ѕеriuѕ ѕеtеlаh kесеlаkааn tаdi. Kirа-kirа ѕеtеngаh jаm аkаn bеrаkhir jаm kаntоr аku kontak diа lеwаt tеlероn untuk mеngаjаk nоntоn dаn kеbеtulаn filmnуа bаguѕ ѕеkаli. Eh, tеrnуаtа diа ѕеtuju kаlаu nоntоnnуа hаnуа bеrduа ѕаjа, Saya turut di acara reality show di satu diantara tv swasta, Presenternya, Ines, begitu seksi. saya napsu sekali menyaksikannya, Waktu show, body-nya yang bahenol terbungkus dengan tank kampiun ketat dan jeans yang ketat.

Toketnya yang besar kelihatan begitu mencolok. Bokongnya yang besar  nampak benar-benar menarik.Karena tank topnya sepinggang, puser serta pinggangnya kerap kelihatan sebab ia benar-benar aktif bergerak.

Acara itu yakni acara cari pasangan. Di satu peluang, saya berbicara di Ines : "Saya sich milih Ines saja dech bisa tidak. Dari awal kita bertemu, saya udah tertarik pada kamu Nes".

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Gadis Sekantor

"Kan Ines host nya, nggak tergolong dalam prempuan yang cari pasangannya. Mas bisa milih Ines, Sintia atau yang lain" "Tak ah, saya milih Ines saja yach". "Bila begitu kita omongin di luar acara saja ya mas, macem2 saja sang mas teh", tuturnya sekalian tersenyum. Saat hingga sampai waktunya harus memastikan saya tidak memutuskan siapa-siapa saja

Ines cuman tersenyum waktu saya mengatakan alasanku tidak memutuskan, "Kan saya inginnya milih Ines namun nggak dapat". Usai acara yang dipertunjukkan disalah satu resor di luar kota, saya nungguin Ines. Lama  saya nunggunya, selanjutnya ia keluar pun dari resor, masih menggunakan baju seksinya. "Ines pulang ama siapa?", tanyaku.

"Sendiri mas, mas mo nganterin Ines pulang", ia meminta to the poin. "Bole sekali, namun pulangnya ke tempatku ya". "Mo ngapain dalam tempat mas". "Saya mo bercakap ama Ines, belum suka ngobrolnya sich".

Belum suka ngobrolnya atau mo ngepuasin lainnya mas?", tukasnya nantangin. "Jika saya meminta dipuasin lainnya, Ines mo muasin saya nggak", langsung kujawab, to the poin juga.  "Dapat dirapikan", kata Ines sekalian masuk ke mobilku. Diperjalanan pulang, kami bercakap ngalor ngidul, Ines amat open.

Ia crita perjalanan sexnya dengan beberapa lelaki, terpenting sama yang bukan abg. Ia ngomong udah satu bulan inilah tidak kencan ama lelaki. "Wah, jika getho kamu dah napsu sekali donk Nes. Saya kan sudah tak termaksud abg, jadi bisa donk turut dalam pengembaraan Ines".

"Dapat dirapikan kok mas". Waktu perjalanan, saya mengelus pahanya, di luar jeans ketatnya tentu saja. "Ih, sang mas, dah napsu sama Ines ya". "Kalau napsu sich dari barusan Nes". "Kalau dah napsu maknanya dah ngaceng ya mas", tuturnya sembari mengelus selangkanganku. "Ih, kayanya besar ya mas, keras kembali", ia mulai meremas selangkanganku. "Ines mo simak terlebih dulu, membuka saja ritsluitingnya".

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Ia selekasnya turunkan ritsluiting celanaku serta tangannya masuk ke cd ku mengambil kontolku. "Ih besar sekali mas, panjang kembali. Ines belum sempat ngedapetin yang sebesar serta selama ini", tukasnya sekalian keluarkan kontolku. Selekasnya dikocak2nya batangnya. Lantas Ines menunduk dan mengemut kepala kontolku. "Nes, diisep ampe saya ngecret donk".

"Tempatnya sempit mas, Ines kocok saja yach. Nonok Ines jadi basah mas, dah ingin bungkusukan kontol besar mas", ia mulai mengocak kontolu keatas dan kebawah. Saya jadi melenguh keasyikan. "Masihlah jauh mas, tempatnya". "Tidak kok Nes, tidak lama lagi sampai", kataku sekalian percepat pergerakannya kendaraanku.

Tak lama setelahnya, sampai juga kami di rumah punya kantorku. Saya belum ngecret serta Ines menyelesaikan sepongannya. "Mas, besar sekali tempat tinggalnya kaya kontol mas saja besar, mempunyai mas ya". "Bukan Nes, punyai kantor.

Ini mes kantor, buat tamu yang harus nginep. Saat ini kembali kosong, karenanya kita gunakan saja yach". Kami ke arah sisi belakang rumah, ada kolam renang dari sana. Tempatnya teduh sebab banyak pohon-pohon dan tertutup tembok tinggi hingga mustahil ada yang dapat ngintip Wajib4D.

Saya duduk didipan di pinggir kolam renang, Ines duduk disebelahku. Saya memegangnya. Kucium pipinya sembari jariku membelai-belai sisi belakang telinganya. Matanya terpejam seakan nikmati usapan tanganku. Kupandangi mukanya yang manis, hidungnya yang mancung lalu bibirnya. Tidak tahan lama-kelamaan tunggu selanjutnya saya mencium bibirnya. Kulumat mesra lalu kujulurkan lidahku.

Mulutnya terbuka perlahan-lahan terima lidahku. Lama saya permainkan lidahku di mulutnya. Lidahnya demikian agresif menyikapi permainan lidahku, sampai napas kami berdua jadi tidak teratur.

Sebentar kecupan kami berhenti untuk menarik napas, lalu kami mulai berpagutan kembali dan kembali. Kubelai pangkal lengannya yang terbuka. Kubuka telapak tanganku maka jempolku dapat mencapai permukaan dadanya sembari membelai pangkal lengannya. Bibirku sekarang turun sapu lehernya bersamaan telapak tanganku memperoleh toketnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Ines menggelinjang seperti cacing kepanasan terserang terik mentari. Nada rintihan berulang-ulang keluar mulutnya ketika lidahku menjulur nikmati lehernya yang tingkatan. "Maas…." Ines menggenggam tanganku yang lagi meremas toketnya dengan penuh napsu.

Tidak untuk menghalang, lantaran ia melepaskan tanganku mengelus serta meremas toketnya yang montok. "Nes, saya ingin memandang toketmu", ujarku sekalian menyeka sisi pucuk toketnya yang mencolok.

Ia menatapku. Ines selanjutnya buka tank luar biasa ketatnya di depanku. Saya terpesona memandang toketnya yang tertutup oleh BH punya warna hitam. Toketnya demikian membusung, melawan, serta turun naik bersamaan dengan desah napasnya yang mengincar. Sekalian tiduran Ines buka pengait BH-nya di punggungnya.

Punggungnya meliuk cantik. Saya membatasi tangan Ines sewaktu ia berusaha untuk turunkan tali BH-nya di atas bahunya. Malah dengan kondisi BH-nya yang kendur lantaran tanpa ada pengait sesuai itu membuat toketnya kian melawan. "Toketmu bagus, Nes", saya coba mengungkap keelokan pada badannya. Perlahan-lahan saya menarik turun cup BH-nya.

Mata Ines terpejam. Perhatianku terkonsentrasi ke pentilnya yang punya warna kecoklat-coklatan. Lingkarannya tidak demikian besar sedang ujungnya demikian lancip dan kaku. Kuusap pentilnya lalu kupilin dengan jariku. Ines mendesah. Mulutku turun ingin mencicip toketnya. "Egkhh.." rintih Ines saat mulutku melumat pentilnya.

Kupermainkan dengan lidah serta gigiku. Adakalanya kugigit pentilnya lalu kuisap kuat-kuat hingga bikin Ines menarik rambutku. Bahagia nikmati toket yang samping kiri, saya mencium toket Ines yang satunya yang belumlah sempat kunikmati. Rintihan-rintihan serta desahan kesenangan keluar mulut Ines. Sekalian menciumi toket Ines, tanganku turun membelai perutnya yang datar, stop sebentar di pusarnya lalu perlahan-lahan turun melingkari lembah di bawah perut Ines.

Kubelai pahanya sisi dalam terlebih dulu saat sebelum saya memutus untuk meraba nonok nya masih tertutup oleh celana jeans ketat yang dikenai Ines. Saya secara mendadak hentikan pekerjaanku lalu berdiri dari sisi dipan.

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Gadis Sekantor

Ines termangu sesaat menyaksikanku, lalu matanya terpejam kembali di saat saya buka kancing jeans warna hitamnya. Saya tetap berdiri sembari melihat badan Ines yang terkapar di dipan.

Menentang Kulitnya yang tidak begitu putih membikin mataku tidak bosan melihat. Perutnya demikian datar. Celana jeans ketat yang digunakannya kelihatan begitu kendur di pinggangnya tetapi pada sisi pinggulnya demikian sesuai untuk memperlihatkan lekukan bokongnya yang prima. Suka melihat badan Ines, saya lalu membaringkan badanku di sebelahnya.

Kurapikan untaian rambut yang tutupi sejumlah bagian dari permukaan paras serta leher Ines. Kubelai kembali toketnya. Kucium bibirnya sembari kumasukkan air liurku ke mulutnya. Ines menelannya.

Tanganku turun ke sisi perut lalu menerobos masuk lewat pinggang celana jeans Ines yang benar-benar lumayan kendur. Jariku bergerak tangkas menyeka serta membelai selangkangan Ines yang tertutup CDnya. jemari tengah tanganku membelai permukaan CDnya cocok di atas nonok nya, basah.

Saya terus permainkan jemari tengahku untuk mengelitik sisi yang amat personal badan Ines. Pinggul Ines perlahan-lahan mengarah ke kiri, ke kanan serta terkadang bergoyang buat menetralkan kegentingan yang dirasakannya. Saya memerintah Ines buat buka celana jeans yang digunakannya. Ines turunkan reitsliting celana jeansnya. CD hitam yang dikenainya demikian mini hingga jembut keriting yang tumbuh di kitaran nonok nya sebagian keluar tepi CDnya.

Saya menolong menarik turun celana jeans Ines. Pinggulnya cukup Inesikkan saat saya lumayan masalah menarik celana jeans Ines. Aku juga melepaskan pakeanku. Status kami saat ini sama tinggal memakai CD. Badannya lebih seksi saja.

Pahanya demikian mulus. Seharusnya kuakui badannya demikian menarik serta memukau, dipenuhi dengan seks appeal. Kami berangkulan. Ia sentuh kontolku di luar CD ku. Ines turunkan CD ku. Langsung kontolku yang panjangnya kurang lebih 18 cm dan rada gendut dibelai dan digenggamnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Belaiannya demikian oke mengisyaratkan Ines pun demikian pandai dalam hal yang berikut. "Tangan kamu pandai pun ya, Nes,"´ ujarku sembari menyaksikan tangannya yang mengocak kontolku. "Ya, perlu donk!" jawabannya sekalian cekikikan. Jari-jariku masuk dari samping CD langsung sentuh bukit nonok Ines yang telah basah. Telunjukku membelai-belai itilnya maka dari itu Ines kenikmatan. "Diisep kembali Nes. Kan saat ini lebih lepas" kataku. Ines ketawa sekalian mencubit kontolku.

Saya meringis. ""Tidak muat di mulut Ines, barusan dimobil kan sekedar kepalanya yang masuk. Itu  sudah ampir tidak muat. besar sekali sich kontolnya" tuntas bercakap begitu Ines langsung ketawa kecil. "Jika yang di bawah, bagaimana, muat nggak?" tanyaku kembali sekalian menusukkan jemari tengahku ke nonok nya.

Ines mendesah sembari menggenggam tanganku. Jariku udah terbenam ke lubang nonok nya. Saya rasakan nonok nya berdenyut menjepit jariku. Ugh, tentu sangat nikmat bila kontolku yang diurut, pikirku. Selekasnya CD nya kulepaskan.

Perlahan-lahan tanganku tangkap toketnya dan meremasnya kuat. Ines meringis. Disekanya halus kontolku yang udah keras sekali. Tangannya demikian inovatif mengocak kontolku maka dari itu saya terasa kesenangan. Saya tak tinggal diam, tanganku membelai-belai toketnya yang montok.

Kupermainkan pentilnya dengan jariku, sementara tanganku yang satunya mulai meraba jembut lebat disekitaran nonok Ines. kuraba permukaan nonok Ines. Jemari tengahku memainkan itilnya yang udah mengeras.

kontolku sekarang telah siap tempur dalam pegangan tangan Ines, sementara nonok Ines juga mulai keluarkan cairan kental yang kurasakan dari jari tanganku yang mengobok-obok nonok nya. Kupeluk badan Ines hingga kontolku sentuh pusarnya.

Tanganku membelai punggung lalu turun meraba bokongnya yang montok. Ines membalasnya dekapanku dengan melingkarkan tangannya di bahuku. Ke-2  telapak tanganku raih bokong Ines, kuremas dengan sedikit rada kasar lalu saya naiki badannya.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama