CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PELACUR

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PELACUR

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PELACUR, Hasrat-Bispak33 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana arahnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Peristiwa baru saja udah merusak kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang tinggal, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Sehabis masalah Ryoko tuntas, Sani memang kembali lagi ke sana. Tetapi ia cuman mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya dan komentar dingin dari penjaga di muka.


"Karena udah dikeluarkan, Anda sudah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini beberapa barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tidak berada pada tempat, lagi ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Bila tak ada kebutuhan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tak dapat menanyakan selanjutnya lantaran sang penjaga langsung tutup korden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Setelah instansi serta keluarga, Bambang Harjadi juga sudah wafatkannya. Tidak ada manusia yang pengen membantu JuaSani. Dengan cara limbung dan jiwa tergoyang ia jalan terseok menghindari dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak dilihat di tengah-tengah siraman hujan deras.


Seandainya ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apakah bedanya dengan diri kamu? Kendati penjahat, malah Ryoko tidak mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastilah arah, dan hujan terus turun dengan deras. Sani tidak perduli kembali, dia betul-betul kehilangan pegangan. Berulang-kali ia terjatuh, serta terciprat di saat kendaraan melintasi di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Orang pengendara motor ada pada sampingnya, serta berbicara padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PELACUR

Sesaat Sani terheran. Lantas ia memutus untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia tidak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… dan ojek juga melesat tembus hujan, di tengahnya kota yang ketujuan senja.


Saat malam…


"Penonton. Kasus penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang sertakan pelaku polwan buka kembali fase anyar sewaktu beberapa waktu ini dalam masyarakat mulai tersebar video porno yang disangka diperankan JP, pelaku polwan itu.  Biarpun begitu Kepolisian mengatakan video itu tak ada hubungan dengan masalah ini dan bukan mengikutsertakan JP. JP sendiri didapati udah distop secara tak hormat lantaran dapat dibuktikan lakukan pelanggaran code etik…" Tayangan informasi malam selalu menyuguhkan perihal-perihal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani menyambat panjang ditingkahi gelak tawa beberapa laki laki.


Semua lagi ada dalam satu warung kecil di teritori lusuh, di tengahnya asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur sebab ia sendiri telah tidak kuat membawa kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh aku ada videonya yang berada pada tivi itu loh!" dahsyat seorang lelaki di dekat Sani. "Aku diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengen menonton tidak?"


Kawan-kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah gairah Sani di warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberi komentar kotor lihat selingan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung hingga malam serta mengguyuri warung itu.


"Eh Non, pengen turut saksikan film dahsyat gak?" Sang tukang ojek tadi memboncengkan Sani mengangkut kepala Sani maka dari itu Sani dapat memandang video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Seorang temannya kembali, kayaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak sanggup menentang waktu dimainkan begitu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos sejumlah photo Sani waktu tengah menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil di saat penangkapan di dermaga, dan sejumlah foto asal dari penyidikan Savitri. Seandainya Sani masih berpikir jernih, ia patut berprasangka buruk dengan bocornya seluruhnya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman mencapai paras Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berjumpa berbau alkohol di mulut lain. Beberapa temannya jadi tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak paham, tidak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol dan video porno memancing birahi mereka serta kebenaran ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Aku pengin tutup!" kata seorang, kayaknya pemilik warung. "Marilah bayar, tak boleh pada ngutang! Lu pada membuka botol saja hingga sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu omong, "Sori Bang, saya kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang tidak bayar. Namun bila saya bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Tujuan lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek menjajakan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman lagi menciumi dan menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sembari melihat tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun aku lebih dulu yang pakai ia. Aku kagak ingin sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela serta pintu warung. Beberapa orang di situ mengenyahkan seluruh yang ada pada atas meja, lalu membawa badan Sani serta meletakkannya terlentang di atas meja, disediakan menjadi tempat pemuasan hasrat.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semua ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang udah cukup tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Telah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Rata-rata minum sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tidak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani hanya dapat berbicara putus-putus. Ia belum lihat siapa wanita yang berbicara dengannya.


"Hingga gak gunakan busana ini. Mari, bangun, pakai busana dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu menggunakan kembali pakaiannya yang berantakan. Ia lantas sadar dalam vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terpikir momen-kejadian mirip sewaktu masih menyaru, ia tertidur selepas layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani sekarang dapat lihat ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang tetap masih sedikit tersisa kecantikan, tank luar biasa kusam, dan kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani ke arah belakang warung, dari sana ada WC jongkok simple yang saru dengan ember dan gayung. Membatasi jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali pada tengah warung.


"Tukasnya Alip kamu pengin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia omong membawa kamu kesini tukasnya kamu pengen cari kerja."


Sani lumayan kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memaparkan, sekalian menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PELACUR

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantara lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. "Benar ingin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seseorang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak dan menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerepotan berdiri dan pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya membentak-bentak.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main gak bayar Mbak!" orang barusan menyepaki berteriak membalasnya.


"Ramai sangat sich," 


Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Seseorang lelaki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan pakaian kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak berhasil mendapatkan kesuksesan walau sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya secara bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan dan tanpa ada disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat dan mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka berbagai macam, dari ABG kurus kering hingga STW montok. Berbau jenis-jenis minyak wangi murahan berbenturan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada serta paha, tetapi kesan-kesan murahan tak dapat lenyap. Namun sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, nyatanya ada yang cukup. Ia menunjuk wanita yang ada pada tengah. Wanita itu memakai blus tanpa lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, hingga sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran kelihatan. Biarpun riasannya semenor yang lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, parasnya masih tetap lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak menunjuk ia. Sang bapak menunjuk Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia serius berasa gak punyai harga diri kembali setelah dibuat malu di mata masyarakat, dicoret, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, dan paling akhir digilir oleh serangkaian begundal kelas teri saat mabok. Jadi ia juga gak memikir jenis-jenis sewaktu Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak terasa dianya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama seperti yang didakwakan penjuru dunia, seluruh orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini lokasi yang patut untuknya, di mana seluruhnya orang didalamnya gak mempunyai harga diri. Di mana semua wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum serta merengkuh sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, sehabis sang bapak bayar minuman yang tak disuruh serta harga kemahalan. Mereka ketujuan kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang tengah bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga dari sana. Seperti tersebut kehidupan Sani saat ini, hakekatnya sama dengan kerjaannya di bawah Ryoko dahulu, tapi kelasnya berbeda jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani tidak susah-susah ajak berbicara atau berteman sang bapak, dia lekas melepaskan kemeja lelaki hidung belang itu, lalu menelanjangi diri. Buat memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak yang tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan pada akhirnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah saat bekerja buat Ryoko tidak lenyap. Sehabis membasahi semua kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengelitik pelir, dan terus turun hingga lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia serius mujur mendapatkan service kelas atas dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak serta menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia telah tidak berpikiran memanfaatkan kondom—dia tidak perduli kembali dengan dianya, tidak perduli kemungkinan hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu pada saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian merengkuh kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu terhadap Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang lumayan di luar sangkaan, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memacunya hingga ia sendiri orgasme, namun tamunya terus tegang. Mereka setelah itu ubah status jadi misionaris, dan sang bapak melecutnya lumayan lama, barangkali 20 menit, hingga ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani jengkel. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, namun ia tidak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering lantaran kelamaan digunakan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi pun, biarpun disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas dipan dan mengeloyor pergi. Sani tergelintang mengangkang, ngilu. Tetapi kerjaannya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah membikin banyak lelaki hidung belang menyemut ingin nikmati kemulusan badannya. Dan barusan Sani bangun dan kenakan handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu tempat tempat perlawanannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok serta wajahnya gahar masuk dengan sekehendak hati, Salah orang pada mereka yang nampaknya pimpinan sekelompok tersebut selanjutnya buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kurang kuat buat menentang, selangkangannya masih perih sesudah digempur penis bandot tua konsumen setia awal kalinya, dan dia memanglah tidak pengin kembali menentang. Dia membebaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksa berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN SEKSI MENJADI PELACUR

Lututnya lumayan sakit lantaran terbentur semen kasar, dan perih di saat dia dipaksakan beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekali-kali tidak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor serta berbau punya dia ke mulut elok si gadis yang sekarang terselak, serta usaha semestinya untuk memberi kepuasan lelaki yang udah bayar badannya untuk memberinya servis terpilih. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lalu memulai memutari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… seumpama Sani tahu bila banyak preman itu sekali-kali gak bayar satu rupiah juga buat nikmati badan eloknya! Semisal Sani tahu kalaupun Mami Nuri saat ini lagi mengurut dada karena harus melepaskan unggulannya jadi gaji uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih beberapa preman.  Serta Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhambat wanita itu bersamaan badannya yang ditangani bagaikan binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuman dapat terisak lambat saat dia masuk ke kamar serta lihat Sani celentang semaput tidak memiliki daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani meniti jabatan jadi pelacur kelas teri. kecantikannya tidak redup, sampai kenggunannya kian terpancar meskipun dia tidak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor untuk menimbulkan perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, sampai hampir tidak bermake-up jadi membutanya jadi begitu anggun, serta mengakibatkan banyak lelaki yang menghendaki servis dari dirinya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilaksanakannya bikin konsumen setianya demikian menggemari dirinya sendiri. Dan demikian keseluruhan layanan yang dikasihkan Sani sampai banyak konsumennya tidak mengenal kalaupun si gadis mulai memanipulasi orgasmenya.


Ya, seperti umumnya beberapa pelacur yang sering layani laki laki, Sani mulai berasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai beraksi untuk membikin banyak tamunya berasa ibarat laki laki luar biasa.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Meski sebenarnya kalau tidak dikarenakan obat kuat, karena itu dalam perhitungan 3 hingga 5 menit karenanya beberapa lelaki itu telah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan waktu 5 bulan itu, ketenaran yang dicapai Sani mulai membikin orang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Sebab sebelumnya Sani tiba dirinya-lah unggulan di seluruhnya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling ditakuti.


"Apa?" kata Margo perlahan tapi dengan suara tegas.


"Saya tak senang dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah muram ibarat anak kecil yang mau menjadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sembari lalu, walaupun sesungguhnya dia bisa menerka wanita yang mana dikatakan Mira, sebab dia sendiri udah sekian kali cicipi kehangatan serta layanan keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan cara gratis selaku bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Terhitung waktu tanpa dengan jijik dan geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama