CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA CANTIK PART8

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA CANTIK PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA CANTIK PART8, Hasrat-Bispak33 Tiba-tiba saya jadi ingin mengetahui apa yang berlangsung padaku barusan pada saat saya tak sadar diri. Karena itu saya ambil smartphoneku, serta mengabari telpon rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku waktu saya dengar suara Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Berbudiin pun bisa", kataku lambat.

"Iya non…", Sulikah menyetujui, dan kudengar nada gagang telephone yang dimasukkan.

Sebentar saya menanti, serta seusai saya dengar suara Wawan, saya lekas bertanya iktikadku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya tidak sadarkan diri?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam tunggu Wawan mengatakan tingkah lakunya.

"Barusan non tiba-tiba tak sadar diri. Saya dan semua hingga terkejut non, selalu kami semua coba bangunin non Eliza, tetapi sampai kira-kira sepuluh menit juga non selalu tidak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku ingin mengetahui.

"Ya, jujur saja sebelumnya saya dan yang lainnya menduga non pura pura. Saya coba menggelikani pinggang non, namun non diam saja. Terus saya celupin jemari saya ke memek non, tetapi non masih gak sadar, jadi Suwito dan Berbudiin pula saya suruh tolong bangunin non. Lagi mereka ngeremasin susu non Eliza. Hingga memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun sia-sia saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Telah mengetahui saya semaput, malahan diedel edel seperi itu. Selalu setelahnya bagaimana ceritanya sampai Cie Natalia ada?", dengan sedikit kecewa saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, akan tetapi saat ini saya jadi terangsang mengayalkan tingkah laku mereka bertiga itu.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA CANTIK PART8

"Yah non… barusan saja saya was-was review non gak sadar. Bila tahu non gak apa apa serta kedepan akan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non sampai bahagia. Belum juga Suwito serta Bijakin yang ngomel tidak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang saat ini justru dapat bisanya terus cerita sekalian menggerundel.

Tetapi hatiku lebih tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar mengandaikan mereka bertiga yang malahan repot menjarah badanku tanpa peduli kalau nona majikan mereka ini sedang jatuh tak sadar diri.

Pikiranku sedikit melayang-layang, dan saya bakal meraba atau membelai wilayah selangkanganku sendiri sewaktu klakson mobil berada di belakang menyadarkanku dan membuatku terkaget 1/2 mati. Jadi saya meluncurkan mobilku dan menyingkir sementara, sebab saya cemas pikiranku kembali kacau-balau waktu dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja nyatanya barusan saya tengah stop di lampu merah sewaktu saya dipengaruhi kalimat Wawan barusan. Serta yang lebih utama, untung saja barusan itu saya gak hingga sampai telanjur bermasturbasi di muka umum.

Saya gak berani mengayalkan peluang ada orang yang melihatku pada waktu saya melakukan hal segila itu, yang mungkin berikan peluang ke orang itu buat memperbanyak penderitaan dalam hidupku. Cukup banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Udah telah! Gak boleh melantur terus! Diberikan pertanyaan bab Cie Natalia kok…", dengan sedikit menghardik untuk menyingkirkan hasrat birahi yang menghinggapiku, saya memohon Wawan menyambung ceritanya selesai kupastikan status mobilku aman dipinggir jalan ini.

"Nach kami jadi tambah kebingungan, pengin membawa non ke dokter, kami takut ditanyakan tanyain, lagian kami kan tidak mempunyai duwit non. Lagi bertepatan non Natalia telpon, nanyain non. Kami omong saja non Eliza kembali sakit, dan saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Terus non Natalia ngomong kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Maka kami membawa non ke kamar non, dan habis Sulikah menggunakankan busana tidur non, kami baringkan non di tempat tidur, lalu menunggu non Natalia ada. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar kalimat mereka. Untung saja mereka menggunakankan pakaian tidurku barusan, jadi saya gak hingga dijumpai pada kondisi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Serta lantaran saya sudah ketahui perihal seluruh yang pengin kuketahui, karenanya saya memutuskan untuk tutup telephone.

"Ya telah bila begitu. Ini hari saya tidak pulang, jadi tidak butuh dinanti-nantiin. Sudah dahulu Wan…", kataku dan saya bakal menekan tombol end call waktu kudengar suara Wawan panggil manggilku.

"Manalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Hilang ingatan!", saya memarahi serta tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali melesatkan mobilku dengan cukup kuat untuk susul mobil Cie Natalia. Pada akhirnya kami hingga dalam rumah Cie Natalia kira-kira jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengacaukank menyetujui. Dengan ditolong Cie Natalia, pada akhirnya seluruh barangku udah ada dalam kamar Cie Natalia. Tentu sandal dan sepatuku tak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang ada dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja mengatur barang barangnya. Kebenaran Cie Cie ingin pergi menonton sama teman-teman, kamu pengin gak turut Cie Cie pergi tonton?", bertanya Cie Natalia di saat saya mulai membenahi barang bawaanku.

Saya sedikit kuatir. Saya lagi menanti telephone Andy. Bila saya turut Cie Natalia, saya gak segera akan bicara dengan lepas di Andy. Tetapi saya tidak dapat mendapati argumen yang baik, karena itu saya menentukan untuk berkata terang-terangan pada Cie Natalia.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA CANTIK PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza tidak dapat turut. Eliza kembali nungguin kawan Eliza yang janji ingin telpon tidak lama lagi", dengan enggan saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telpon? Periode sama kawan? Hayo… rekan apa rekan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuma dapat menunduk sembari tersenyum malu.

"Gak apa apa Eliza, Cie Cie tahu kok. Ya telah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia minta pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengacauk puas.

Pendek kata, selanjutnya Cie Natalia pergi bersama kawan temannya, sementara itu saya santai di kamar Cie Natalia, sendirian.

Tetapi saya gak kesepian, karena Andy menghubungiku saat pukul delapan malam. Dan bercakap dengan Andy betul-betul membahagiakan. Saya tidak menduga Andy yang pendiam itu nyatanya pintar melucu dan kerap membuatku ketawa.

Kami mengulas beberapa hal, serta sama-sama ceritakan khususnya perihal sejumlah peristiwa di kelas kami masing-masing. Gak berasa kami mengobrol hingga sampai jam sebelas malam. Sebetulnya kami saling belum mengantuk, atau sedikitnya saya belum berasa mengantuk.

Namun saya tidak nikmat lantaran Andy telah menghubungiku kelamaan, kasihan  kalaupun pulsanya habis semakin banyak. Toh saya kan dapat berbicara dengan Andy sehari-hari di sekolah? Juga, esok saya dapat berbicara dengan Andy di gereja jika saya tiba untuk kebaktian yang mulai di jam 1/2 sepuluh siang.

"Andy, sudah malam nih… aku…", rasanya malas pula, namun saya terpaksa sekali menuturkan ini.

"Oh iya… sudah malam… tetapi esok saya bisa telephone kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharapkan, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu, serta hatiku puas sekali.

Kami berdua sama-sama sempat tercenung sejenak.

"Eliza, thanks ya telah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Tidak apa Andy, saya sukai kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas saat saya ucapkan kata sukai barusan.

"Mm… bila begitu telah dahulu dech Eliza… hingga sampai esok ya… bye bye…", Andy mohon pamit padaku.

"Iya… hingga sampai esok Andy… bye", kataku tutup percakapan kami.

Saya memencet tombol end call, dan sembari tersenyum senyuman saya membenahi barang bawaanku. Saya suka sekali. Saya mengharapkan Andy benar-benar mencintaiku. Saya mengharapkan tidak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah kalaupun saya mengharap Andy sungguh-sungguh jadi pujaan hatiku?

Sehabis seluruhnya usai, saya berpindah busana tidur. Baju kotorku udah kutaruh di kantung plastik yang kusiapkan. Saat ini saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat tebersit dalam pikiranku, apa ya yang sudah dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama sama bercinta? Saya terlintas akan nasib jelek yang menerpa diriku saat saya mesti pasrah ditiduri oleh 5 orang karyawan di dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly dan Cie Stefanny harus layani semua?

Tiba-tiba saya sadar bakal gempuran hasrat yang menyerang badanku saat lagi saya mengandaikan semuanya itu, karena itu saya usaha memindah pikiranku dari 3 doiku itu dengan menyaksikan TV. Namun sehabis cukup lama saya lihat TV di kamar Cie Natalia ini, tau-tau saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEKS KENAKALAN NON ELIZA CANTIK PART8

Kupikir Cie Natalia tidak bakal berkeberatan jika saya tidur terlebih dulu. Dan saya telah malas untuk ingat ingat terkait insiden apa yang udah menerpaku sepanjang hari ini. Jadi saya mematikan TV itu serta saya tiduran disamping kiri tempat tidur Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang banyak pekerjaan sex ini.

Sempat tersirat dalam pikiranku, barusan saya belum menghubungi papi mamaku.

Tetapi, ah… mereka pasti juga belum pulang ini hari, jadi kupikir tidak apa apa bila esok saja saya baru memberi kabar mereka. Toh saya bermalam di dalam rumah saudara sendiri. Apalagi saya sudah mengantuk dan ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', buram samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka satu orang.

Jelas itu Cie Natalia yang baru pulang. Tetapi saya udah terlampau malas buat kembali bangun cuma buat menegur Cie Natalia. Saya selalu pejamkan mataku, serta tak lama setelahnya saya telah tertidur lelap.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama