Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Sexy

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Sexy

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Sexy, Hasrat-Bispak33 Bermula dari temanku yang akan cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari barangkali tulisan ini rada acak-acakan masalahnya benar-benar saya anyar pertama saya menulis. Sewaktu itu saya baru mengerti rupanya wanita yang bekerja di salon tidak segalanya tetapi ada sejumlah yang dapat diajak kencan di hari sabtu tempo hari kami setuju untuk cukur rambut serta kita janjian jam 1 siang dalam tempat.

Pada pertama kalinya saya masuk, aku lekas tuju ke arah tempat meja reception dan dari sana saya menyampaikan kemauan untuk pangkas rambut. Disebutkan wanita elok yang duduk dibalik meja reception supaya saya tunggu sekejap karena lagi repot semua.  Sekalian tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat seputar siapa yang tahu ada temanku, tetapi tidak kelihatan ada temanku antara semuanya orang itu.  Kemungkinan ia belum ada, pikirku.

Kuakui kalau sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan bodi badan yang seimbang dan aduhai. Bila bisa memprediksi usia mereka, mereka berusia sekitaran 20-30 tahun. Saya jadi terkenang dengan pembicaraan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Tapi saya sendiri masih sangsi dikarenakan salon ini serius seperti salon umumnya.

Seusai beberapa saat tunggu, saya ditegur oleh reception kalau saya dapat pangkas rambut sekalian menunjuk ke salah satunya lokasi yang kosong. Aku juga ketujuan yang ditetapkan. Beberapa waktu lantas orang wanita muda yang elok menugur sembari menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya ingin dimodel apa?" ujarnya sembari melihatku melalui cermin serta selalu menggenggam rambutku yang telah lumayan panjang.

"Mmm.. dikelar'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti pada tempat potong rambut secara umum, aku juga dikasih penutup di seluruhnya badanku untuk mengelak beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku serta dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Sexy

Saya yang diam saja serta ia repot mulai motong rambutku. Sangatlah tak sedap rasanya dan saya berusaha untuk cairkan keadaan.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Kurang lebih telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja satu kali ya potong di sini?" lanjutnya sekalian masih menggunting rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, terus kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini janjian sama teman, namun mana ya kok belum tiba?" jawabku sedikit tidak jujur.

"Ooo.." jawabannya singkat dan terkesan cuek.

"Hei.." kedengar suara temanku sembari menepuk bahu.

"Eh.. elo baru dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. aku potong dahulu yach.." jawabannya sembari berakhir.

Bercakap miliki bercakap, selanjutnya kami dekat, dan terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pula, ia orang Manado, ia enam bersaudara dan ia anak ke-3 . Kami lantas setuju buat janjian berjumpa di luar dalam hari Senin. Buat pembaca kenali sehari-hari Senin, salon ini tutup. Sehabis saya tuntas, sembari berikan panduan ala-kadarnya, saya bertanya apa dia pengen saya bawa makan. Ia bersedia serta dia menulis pada selembar selembar kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang memiliki nama Susi, Icha dan Yana. Ke-3 nya cantik-cantik tetapi Stella tak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya pun badannya. Susi, dia punya rambut lumayan panjang dan di bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia rada pendek, tatapannya rada rahasia, dadanya sebesar Stella akan tetapi sebab bodi badannya yang rada pendek maka payudaranya bikin ngiler semuanya mata laki laki untuk menikmatinya.

Sementara itu Yana, dia terlihat begitu menjaga badannya, dia demikian mengagumkan, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya serta dadanya-pun amat seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Pada akhirnya kami berjumpa di hari Senin serta di daerah yang telah disetujui. Sehabis makan siang, kami lihat bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku terkagum pada kecantikan Stella yang masa itu memakai kaos ketat memiliki warna biru muda ditambah lagi dengan rompi yang dikancingkan dan dikombinasikan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya semua pirsawan disontakkan oleh satu bab. Stella terlihat terkejut, kelihatan dari bergetarnya badan ia. Entahlah ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadang-kadang meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya mengirimkan ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya lantaran saya sendiri sedang bebas, serta kuputuskan untuk naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama-sama diam diri, sampai pada akhirnya Stella menyampaikan,

"Mmm.. Will, saya pengen bicara suatu hal sama kamu, memang semuanya begitu cepat, Will.. saya sukai dengan kamu.." ujarnya lambat tetapi pastinya.

Seperti disabet petir dengar kalimatnya, serta secara reflek saya melihat ke kiri menyaksikan ia, nampaknya ia serius dengan yang baru saja dia ucapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah percaya dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sembari kembali fokus ke jalan.

"Saya gak ketahui mengapa jika saya berasa kamu gak seperti lelaki yang sempat pernah saya tahu. Kamu baik, dan kelihatannya perhatian and care. Saya tak mau kalau selesai saya pulang ini, kita tidak dapat bertemu kembali, Will. Saya tidak ingin kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. jika saya bisa jujur sih, saya  sukai dengan kamu, Tel.. namun kamu ingin khan jika kita tidak kekasihan dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Sexy

"Ok, bila itu pengin kamu, mm.. bisa gak saya ‘sun' kamu, bukti jika saya gak bermain-main sama perkataanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku pengen lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti serius! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri lihat parasnya yang bundar dengan bola mata yang warna coklat, ia menatapku tajam serta serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sembari memandang matanya, serta ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian kembali pada jalanan.

Beberapa menit lalu ia bergeser dari tempat duduknya serta ambil status untuk memberinya sebuah "sun" di pipi kiriku. Diberilah sebuah kecupan di pipi kiriku sekalian memegang. Lama sekali dia mencium dan ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, baik!Payudaranya yang cukup menentang itu tengah menghimpit lengan kiriku. Sinting, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatis tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan lambat sekali, Stella berbisik, "Will, saya suka dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku dan masih tetap tekan payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya betul-betul telah terangsang dengan perbuatan Stella, dan beberapa kendaraan yang melaluiku lihat ke arahku tembus kaca filmku yang cuman 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya lambat dan lumayan lirih. Saya tak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta ke arah bawah. Saya udah serius terangsang. Satu kali lagi Stella berbisik,

"Will, saya tahu kamu terangsang, bisa tidak saya saksikan punyamu? miliki kamu besar yach!"

saya mengacauk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia lumayan persoalan di saat mau buka ikat pinggangku dikarenakan ia cuman memakai satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang kemudian saya kembali menggenggam sopir mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Tak lama setelahnya ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku perlahan. Sedikit-sedikit mukanya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari sisi kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, serta dia sempat stop pada sisi dadaku, barangkali dia nikmati wewangian wangi-wangian BULGARI-ku.

Dia semakin turun dan turun ke bawah. Berulangkali Stella lakukan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu merembet naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada di sisi biji kejantananku. Satu diantara tangannya menyusup antara belahan bokongku, sentuh anusku, serta merabanya.

Stella menambahkan perjalanan lidahnya, naik bertambah ke atas, perlahan. Tiap pergerakan hampir dalam beberapa waktu, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari udah mencekram kemudi mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap-tiap jilatannya kurasakan bagai keasyikan yang tidak pernah selesai, nikmat, demikian perlahan-lahan. Tiap kali kutundukkan mukaku lihat apa yang dilaksanakan tiap kali itu juga kusaksikan Stella tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Sekejap Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella selanjutnya mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan berwaspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tiada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Lantas bergerak pelan-pelan bertambah jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Waktu itu kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar tidak lama serta kedengar nada unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak lama kemudian mendarat. Kurasakan kehangatan yang menakjubkan enaknya menyiram sekujur badanku.

Pelan-pelan selanjutnya kepala Stella mulai naik. Berbarengan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai di saat bibir serta lidahnya gapai di sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu makin peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kesenangan hisapan serta jilatan Stella demikian merasuk dan mengilik semuanya urat-urat syaraf yang berada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara halus lalu menuju ke bawah. Kudapatkan payudara sisi kanan. Kubuka telapak tanganku ikuti wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara lembut. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan mengikut wujud payudaranya.

Sekalian masih mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari intermezo celana panjangnya. Digenggamnya tanganku serta disasarkannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas cukup kuat serta Stella lantas stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang cukup menyembul dari BH-nya dengan kadang-kadang menyisipkan salah satunya jariku antara payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang kian cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara samping kanan, saya bisa mendapat putingnya yang telah mengeras. Kupilin secara lembut.

"Ooh.. esst.." desahnya melepaskan kuluman dan kedengar suara gara-gara melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menarik, turun naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berkali-kali. Saya tidak sanggup kembali memandang ke bawah. Badanku kian lama lebih meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian hebat melaksanakannya. Gak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, tidak pernah saya disedot sesuai ini, pikirku. Pikiranku telah melayang jauh tidak tahu ke mana.

Tidak kusadari kembali seputarku oleh gelombang kepuasan yang menimpa semuanya urat syaraf di badanku yang lebih tinggi. Saya stop sebentar meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada sisi leher tangkai kemaluanku, dan dia nampak tersenyum kepadaku.

"Kamu mengagumkan, Tel," bisikku sembari menggeleng-gelengkan kepala terpikat oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Sexy

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya bila kamu seperti begini lagi," bisikku kembali merasai pegangan tangannya yang tidak juga melembek di kemaluanku. Stella tersenyum.

"Jika kamu sudah gak ingin keluar, keluarin saja, gak mesti ditahan-tahan," jawabannya serta seterusnya menjulurkan lidahnya keluar dan terkait ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia ketahui saya sedang bertarung buat mengendalikan ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku lumayan keras menghentikan rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang-kadang dia melepas kuluman untuk ambil napas sementara lalu meneruskannya kembali.

Bertambah lama pergerakannya tambah cepat. Saya telah usaha semaksimal untuk meredam ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menjurus bawah. Kubuka kancing celananya. Cukup lama kucoba buka serta selanjutnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Barangkali dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan rada ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Semula dia yang cuma bersangga di satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara mudah saya bisa sentuh kemaluannya. Sekejap telunjukku main-main pada sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangat nikmat nih rasanya, pikirku. Kadang-kadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jejaki tiap milimeter area di kemaluan Stella. Saya temui suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal  rasanya tangan kiriku. Sebentar kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap-tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya betul-betul dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk serta jemari tengahku. Di waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella terlihat melengkuh dan mendesah lambat.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Bertambah lama makin cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya dan Stella sejumlah menyudahi kuluman di tangkai kemaluanku sembari masih tetap menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu udah berapakah orang yang memandang aktivitas kami terlebih beberapa supir atau kenek truk yang kami lalui, tapi saya tidak perduli. Kepuasan yang kurasakan ketika itu betul-betul membiusku hingga saya udah lupakan semuanya. Kembali Stella menjilat, menarik dan mengulum tangkai kemaluanku serta tidak tahu udah berapakah lama kami lakukan ini.

Kutundukkan kepalaku buat memandang yang dilakukan Stella pada kemaluanku. Ini kali Stella kerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai berkaitan ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya benar di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kesenangan yang kurasakan. Seringkali badanku bergetar akan tetapi dia masih pada sikapnya. Adakalanya dia masukan seluruhnya tangkai kemaluanku dalam mulutnya dan dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sembari melepas tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya ikuti pergerakan turun naik.

"Stella, saya sudah tak tahann.." kataku rada lirih menghentikan ejakulasi.

Tapi pergerakan Stella tambah cepat serta berulangkali dia membuka matanya tapi tetap mengulum serta kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras disertai dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku dalam mulutnya.

Kondisi mobil kami waktu itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella masih tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semuanya sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangatlah nikmat rasanya. Seusai bersihkan semuanya spermaku dengan lidahnya, Stella mengarah ke atas.

Kusaksikan ia, kelihatan ada sekian banyak spermaku melekat di samping kanan bibirnya serta pipi kirinya. Saya mulai bergerak membetulkan status dudukku, pelan-pelan. Sembari terus digenggamnya tangkai kemaluanku yang telah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Salon Sexy

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia beres-beres tempatnya, dia duduk serta membereskan busananya. Aku juga mengatur busanaku ala-kadarnya. Saya pakai celana panjangku akan tetapi tak kumasukkan bajuku. Sekian hari kemudian, saya main ke kos Stella dan pada waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awalnya bulan Maret lalu Stella datang dari Manado seusai dua minggu dia ada di sana serta dia tidak balik kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima selaku operator di salah satunya perusahaan penyuplai jasa komunikasi gadget. Sedang saya masih tetap selaku animator yang bekerja dalam sebuah perusahaan di wilayah Kedoya namun saya mesti tinggalkan kostku.

Selesai kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya serta dia menyampaikan jika semua buruh yang bekerja di salon itu  karyawan sex.

Stella tidak mengerti bagaimana asal awalannya. Stella sendiri tidak mengerti apa salon sebuah topeng atau sex yaitu suatu tambahan. Ia menjelaskan jika untuk membawa keluar salah satunya karyawati di sana, seorang harus bayar dari muka senilai Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuman punya kami berdua. Tiap-tiap malam seusai mandi setelah dari kerja atau sesudah makan malam, kami mengerjakan hubungan intim. Entahlah hingga sampai kapan seluruhnya dapat usai. Kami benar-benar nikmati tiap-tiap hari yang bakal kami lewati serta udah kami lintasi bersama-sama. 

Saya benar-benar tidak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella karena semakin hari saya semakin terbius oleh keasyikan sex dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama